Keretakan Tebing Pura Batu Bolong akan Ditinjau Kementerian PUPR

Kondisi retakan tebing di Pura Batu Bolong yang berada di kawasan DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri.
Kondisi retakan tebing di Pura Batu Bolong yang berada di kawasan DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Keretakan tebing Pura Batu Bolong yang berada di kawasan Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, menjadi atensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan.

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya bersama Sekda dan Dinas PUPRPKP telah meninjau langsung keretakan tebing pada Jumat (21/7/2023) lalu.

“Saya sudah cek tebing pura yang retak. Nantinya Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida yang bertanggung jawab melakukan penanganan,” ujar Sanjaya.

Baca Juga:  Peringatan HARKITNAS Ke-116, Bangun Optimisme Sambut Indonesia Emas 2045

Pihaknya juga telah mengirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait kondisi tebing yang mengalami sepuluh titik keretakan tersebut.

“Kami sudah atensi dan kemarin juga telah bersurat ke Jakarta,” sebutnya.

Dalam beberapa minggu ini, sambung Sanjaya, Kementerian PUPR akan datang khusus ke Bali untuk mengantensi 15 objek wisata maupun daerah-daerah wisata yang rawan mengalami keretakan.

Nantinya penanganan juga akan melibatkan Badan Kerjasama Internasional Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA).

Baca Juga:  Jaga Situasi Kamtibmas Jelang WWF 2024, Polsek Seltim Gelar Sidak Duktang Sasar Buruh Proyek Vila

“Astungkara Batu Bolong dijadikan atensi pertama. Karena ini alam, kita juga tidak menyangka keretakan itu,”

Seperti diberitakan sebelumnya, Manager DTW Tanah Lot I Wayan Sudiana mengatakan keretakan tebing yang merupakan akses jalan menuju ke Pura Batu Bolong ini telah diketahui sekitar empat tahun lalu.

Pengempon Pura bersama pengelola melakukan perbaikan sementara dengan ditambal pasir dan ditutup dengan batu padas. Namun, saat ini retakan tebing semakin meluas hingga sepuluh titik dengan panjang hampir 20 meter.

Baca Juga:  Hingga Pertengahan 2024, Aktivasi IKD di Tabanan Hanya 5.064 Orang

Akibatnya, badan pengelola DTW Tanah Lot pun sepakat melakukan pembatasan aktivitas wisatawan di areal tersebut. (ana)