Perusahaan Nitodito dari Yokohama Jepang Tertarik Program TOSS Klungkung

Bupati Klungkung Terima Kunjungan perusahaan Nitodito dari Yokohama,  Jepang

KLUNGKUNG – Pantaubali.com -Program inovasi Pemerintah Kabupaten Klungkung, dibidang pengolahan sampah TOSS kembali menarik perhatian pihak asing. Setelah dikunjungi perwakilan Kedutaan Besar Denmark, kali ini TOSS dikunjungi perusahaan Nitodito dari Yokohama,  Jepang.  Kehadiran rombongan yang diantarkan oleh salah seorang dosen kampus UNUD dari Program  Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, I Gede Herry Purnama ini diterima Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta di ruang kerjanya Jumat (5/4).

Turut dalam rombongan tersebut Presiden Direktur Nitodito, Matsuhura Kioshi. Nitodito merupakan perusahaan Jepang yang telah lama bergerak dalam pengolahan sampah dan perusahaannya telah berdiri di tujuh negara didunia. Kehadirannya bermagsud untuk mengkaji pengolahan sampah TOSS dan berencana memberikan bantuan  Corporate Social Responsibility (CSR).

I Gede Herry Purnama menceritakan awal mula ketertarikannya membawa perusahaan Nitodito ke Kabupaten Klungkung karena dirinya melihat Klungkung tengah gencar gencarnya memerangi permasalahan sampah lewat program TOSS. Serta berkat  program inovasi TOSS juga, Klungkung juga mampu meraih perhatian dan penghargaan nasional.

Baca Juga:  Kapal Tenggelam di Nusa Penida, 5 Penumpang Selamat

Dirinya yang mengenal pihak Perusahaan Nitodito pun tertarik untuk ikut membantu dan mengembangkan program TOSS ini melalui bantuan CSR. “Saya bersama pihak Nitodito Jepang sangat tertarik dengan Program TOSS Klungkung dalam upaya memerangi permasalah sampah, kami ingin mempelajari lebih dahulu seperti apakah TOSS ini, dan untuk selanjutnya kami akan tentukan bantuan apa yang cocok diberikan demi kemajuan TOSS ini,” ujar Gede Harry Purnama.

Sementara itu Bupati Suwirta dalam pemaparannya mengatakan meski program TOSS telah diakui nasional dan berbagai prestasi tingkat nasional telah mampu diraih namun implementasi TOSS dirasakan masih belum maksimal. Menurutnya hal ini dikarenakan Klungkung masih bergerak sendiri ditengah berbagai keterbatasan .

Baca Juga:  Kapal Tenggelam di Nusa Penida, 5 Penumpang Selamat

Diantaranya kemampuan mesin pencacah dan pembuata pelet yang masih berkapasitas kecil sehingga produksi pelet pun terbatas, padahal volume sampah sangat tinggi. Dirinya berharap kehadiran pihak Nitodito, Yokohama, Jepang ini akan dapat memberikan solusi dalam pengembangan program TOSS ditengah upaya pemkab Klungkung dalam menangani permasalahan sampah. ” Silakan lakukan pemantauan langsung TOSS dilapangan, dengan begitu akan ditemukan apa yang menjadi kendala serta untuk dicarikan solusinya, kami akan siap menjalin kerjasama demi pengembangan program TOSS ini, ” ujar Bupati Suwirta.

Setelah melakukan bincang bincang, dengan diantarkan Kadis LHP A.A. Kirana, rombongan selanjutnya melakukan kunjungan lapangan yakni ke TOSS desa Lepang dilanjutkan ke lahan 4,5 hektar di dusun Karangdadi Desa Kusamba yang akan dijadikan lokasi TOSS Center , serta melihat TOSS desa Paksabali, kecamatan Dawan. Setelah melihat dan mengamati, Presiden Direktur Nitodito, Matsuhura Kioshi melalui penerjemahnya mengaku puas karena pelet yang dihasilkan dari sampah benar benar seperti batubara muda yang mampu menjadi bahan bakar untuk menghidupkan genset melalui proses gasifikasi. Proses pengolahan sampahnya pun sudah mirip seperti di Jepang yakni sampah sudah dipilah dari rumah.

Baca Juga:  Kapal Tenggelam di Nusa Penida, 5 Penumpang Selamat

Namun dia mengakui teknologi yang dipakai masih manual dan tidak secanggih di Jepang. Setelah kunjungan ini pihaknya mengaku akan menganalisa kembali apa yang menjadi kebutuhan TOSS di Klungkung sehingga dapat berjalan optimal.HUMASKLK/jim