PANTAUBALI.COM, BADUNG – Pemerintah Kabupaten Badung memberi dukungan dan siap memfasilitasi rencana pembangunan taman perdamaian atau Museum Bom Bali.
Terbangunnya museum ini nanti diharapkan dapat menjadi sebuah tempat mengenang peristiwa bom bali, sebagai pembelajaran bagi generasi muda serta sebagai destinasi wisata baru di Badung.
Hal tersebut disampaikan Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa saat menerima perwakilan organisasi peduli korban bom Bali dari Australia yaitu perkumpulan para keluarga dan masyarakat peduli korban bom Bali yang terhimpun dalam pengurus Taman Perdamaian (Peace Park Foundation) dan Istri Suami Anak Dewata (Isana Dewata) di Puspem Badung, Selasa (19/3/2024).
Hadir tiga orang dari perwakilan organisasi tersebut yaitu Keith Pearce, David Napoli dan Jennifer Pearce. Sementara Sekda didampingi Kadis Kebudayaan I Gde Eka Sudarwitha, Camat Kuta, Lurah Kuta, perwakilan dari Dinas PUPR, Dinas Pariwisata dan Bagian Kesra.
Sekda Adi Arnawa mengatakan Pemkab Badung serius melanjutkan rencana pembangunan museum ini, yang menjadi ide awal dari pihak organisasi dari Australia.
Dijelaskan, sebelumnya Pemkab. Badung sudah berupaya memfasilitasi, karena terbentur anggaran, hingga saat ini belum terealisasi. Namun dikatakan, saat ini sedang berproses dilakukan study kelayakan/Feasibility Study (FS) pembangunan museum oleh Dinas Kebudayaan.
“FS sudah dibuat Dinas Kebudayaan dan sudah selesai. Besok (hari ini-red) hasil FS, sudah bisa dipresentasikan di hadapan perwakilan organisasi. Kami kembali mengundang pihak organisasi Australia, kita rapat lagi untuk presentasi FS ini,” jelas Adi Arnawa.
Adi Arnawa juga mengharapkan dalam proses pembangunan nanti, baik mulai dari pembebasan lahan dan pembangunan fisik adanya kerjasama antara Pemkab Badung dengan pihak Australia.
“Gayung bersambut kita bisa kerjasama antara pemkab badung dengan organisasi dari Australia. Mungkin nanti bila konsep sudah disepakati, masalah pembiayaan kita bisa sharing demi percepatan,” tambahnya, seraya menambahkan, bila sudah ada titik temu, pihaknya siap ke Australia untuk bertemu pemerintah Australia menindaklanjuti hal ini.
Sementara itu, salah satu perwakilan organisasi peduli korban bom Bali, David Napoli mengatakan, memang menjadi keseriusan dari pihak organisasi Australia membangun sebuah museum untuk mengenang peristiwa tragedi bom bali 2002 dan 2005 silam.
Pihaknya juga sangat mengapresiasi Pemerintah Badung yang sudah mendukung dan siap memfasilitasi serta membantu pembangunan museum ini.
“Kehadiran kami disini untuk memperkenalkan diri sekaligus ingin mengetahui rencana kedepan mengenai pembangunan museum dan kontribusi apa yang bisa kami lakukan untuk ikut berpartisipasi dalam rencana ini,” sambung David Napoli. (rls)