Revetment Pantai Pebuahan Jembrana Segera Dimulai, Anggaran Capai Rp18,3 dari APBN

Sosialisasi pengerjaan pengaman Pantai Pebuahan yang dilaksanakan oleh SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bali - Penida di Balai Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Senin (13/5/2024).
Sosialisasi pengerjaan pengaman Pantai Pebuahan yang dilaksanakan oleh SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bali - Penida di Balai Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Senin (13/5/2024).

PANTAUBALI.COM, JEMBRANA – Masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara akhirnya bisa bernapas lega. Pasalnya, pengaman pantai untuk mengatasi abrasi yang terjadi sepanjang pantai ini mulai dikerjakan.

Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi pengerjaan pengaman pantai yang dilaksanakan oleh SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bali – Penida di Balai Banjar Pebuahan, Desa Banyubiru, Senin (13/5/2024).

Pembangunan pengaman pantai akan dikerjakan selama 240 Hari yang akan mulai dikerjakan pada bulan Mei ini dan ditargetkan rampung pada Desember 2024 mendatang.

Baca Juga:  Tiga Siswa Asal Jembrana Wakili Bali di Olimpiade Sains Nasional 2024

Kadis PUPRPKP Jembrana, I Wayan Sudiarta mengatakan, anggaran pembangunan pengamanan pantai Pebuahan bersumber dari APBN.

“Dapat saya sampaikan anggaran pembangunan pengamanan pantai Pebuahan bersumber dari APBN, dengan nilai kontrak Rp18.346.068.000 dengan waktu kerja 240 hari,”
ujarnya.

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan pembangunan pengamanan pantai Pebuahan dimulai dari sebelah timur dengan panjang 770 meter.

“Kepada masyarakat yang rumahnya terdampak secara langsung dalam revetment dimohon permaklumannya, diharapkan masyarakat dapat bekerjasama dan mendukung untuk kelancaran pembangunan pengamanan pantai,” tegasnya.

Baca Juga:  Residivis Pencurian Sepesialis Congkel Jok Motor Dibekuk Polres Jembrana

Dilain sisi, masyarakat juga dengan antusias dan ikhlas merelakan sejumlah lahannya untuk kepentingan akses alat berat dan pelaksanaan proyek ini agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai target waktu yang direncanakan.

Salah satu perwakilan warga yang tinggal di pesisir pantai Pebuahan Bapak Arianto, mengungkapkan ada sekitar lima rumah yang diikhlaskan masyarakat yang terdampak dalam pembangunan pengamanan pantai ini.

Baca Juga:  Raker Sahli Kepala Daerah Se-Provinsi Bali Dipusatkan di Jembrana

“Kami masyarakat sangat mendukung akan kelancaran revetment ini, walaupun ada beberapa rumah yang terkena jalur kami sudah kondisikan dan kami siap membongkar dengan swadaya demi kelancaran revetment ini,” ucapnya.

Terakhir, dirinya juga berterimakasih kepada Pemerintah Daerah karena perjuangan selama 10 tahun akhirnya terealisasi di tahun 2024 ini.

“Kami masyarakat pebuahan menjamin terlaksananya proyek ini akan berjalan dengan aman dan lancar,” pungkasnya. (rls)