Arak Ditarget Kuasai Pangsa Pasar Mikol di Bali

Arak Bali.
Arak Bali.

PANTAUBALI.COM, Badung – Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, I Wayan Jarta menargetkan minuman arak dapat menguasai pangsa pasar mikol (minuman beralkohol) di Pulau Dewata.

Target itu tidak terlepas dari penetapan Hari Arak Bali setiap 29 Januari sesuai Surat Keputusan Gubernur Bali Wayan Koster.

I Wayan Jarta menyebut hampir 70 persen minuman di Bali berasal dari luar.

Baca Juga:  Wakil Dinas Perhubungan Badung Sabet Juara I dan II dalam Pemilihan Abdi Yasa Teladan 2024

“Kami menargetkan setelah pariwisata normal paling tidak 30-50 persen kebutuhan minuman beralkohol di Bali ini bisa dipenuhi dari minuman berbahan baku arak,” ujar I Wayan Jarta kepada wartawan di Nusa Dua, Badung, Minggu (29/1/2023).

Menurutnya, potensi arak di Bali cukup tinggi sehingga target untuk dipasarkan ke hotel-hotel dan restoran terbuka luas.

Baca Juga:  Disbud Badung Konservasi Lontar, Lestarikan Naskah Kuno

“Kami mengundang para GM ( General Manager) agar hotel menggunakan arak Bali dan prosentasenya baru 10 persen. Sesuai Pergub Nomor 99 tahun 2018, hotel di Bali wajib menggunakan dan sudah menggunakan sekitar 30-an hotel untuk disajikan kepada tamunya,” ujarnya.

Saat ini, produksi arak Bali 40,1 juta liter per tahun dengan harga bahan baku Rp5000-Rp6000 per liter.

Baca Juga:  Pemkab Badung Salurkan Bantuan Pascabencana Senilai Rp902 Juta di 4 Titik

Selain ditarget dapat menguasai pasar lokal, arak Bali juga sudah dirancang untuk dipasarkan ke negara luar seperti Amerika Serikat.

“Baru rintisan, belum dikirim baru membangun rintisan apakah jalan atau tidak permintaan mereka satu kontainer mereknya Arakbica,” tandasnya. (RH)