Bupati Suwirta panen Garam sistem tunnel

 

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Klungkung Ny. Ayu Suwirta panen garam dengan sistem tunnel bertempat di Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, sabtu (8/10) sore. 

Seusai melaksanakan panen, Bupati mengingatkan kepada para petani garam Sarining Segara agar akses masuk ke dalam tunnel garam dibuat lebih tinggi untuk mencegah pasir agar tidak masuk kedalam tunnel.

“Mudah-mudahan kedepan tempat pembuatan Garam ini dapat digunakan sebagai tempat objek pariwisata, Harap Bupati Suwirta.

Bupati Suwirta meyakini dengan sistem Tunnel dapat mempercepat produksi garam dan kualitas garamnya pun tidak jauh berbeda dengan menggunakan sistem tradisional serta akan dapat memenuhi permintaan bahan baku garam dipasaran.

“Dengan adanya tanggul, tempat produksi dan marketing, jadi tunggu apa lagi, mari beramai-ramai menjadi petani garam,” ajak Bupati Suwirta kepada masyarakat Kusamba dan Pesinggahan yang berusia produktif serta para generasi mudanya.

Baca Juga:  Angka Kelahiran di Tabanan Rendah Hanya 1,8 Persen, Ini Penyebabnya

“Terimakasih atas support Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada Petani garam Kusamba, Pemkab Klungkung akan mengawal bantuan ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Bupati Suwirta.

Ketua Kelompok Petani Garam Sarining Segara Wayan Rena menyampaikan beberapa keunggulan yang dirasakan oleh Petani Garam setelah menggunakan sistem tunnel ini antara lain, pertama, waktu panen pada musim kemarau lebih cepat, kedua, garam yang dihasilkan berat bersih mencapai sekitar 135 kg/tunnel, ketiga, petani dapat melakukan proses panen pada malam hari, keempat, hemat tenaga dan waktu dalam mengisi lahan pembuatan garam dengan air laut, kelima, kualitas yang dihasilkan tidak jauh berbeda.

Baca Juga:  Jelang Tumpek Landep, Layanan Cuci Motor Lapas Tabanan Diserbu Puluhan Pelanggan

Wayan Rena menambahkan selain garam, air yang terdapat pada saat panen garam tersebut dapat dijual dengan harga mencapai kurang lebih Rp. 80.000,00 @jerigen ukuran 35 liter. “Air garam ini dapat digunakan untuk proses pengentalan tahu,” ujarnya.

Perlu diketahui sistem tunneling yang digunakan oleh Petani garam Kusamba merupakan teknologi sederhana bantuan dari kerjasama Kementerian Sosial dengan ITS. Dengan ukuran 4 x 26 meter yang berjumlah 8 tunneling. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, Dewa Ketut Sueta Negara, serta intansi terkait lainnya. (Humasklk/Cok).