PANTAUBALI.COM, BADUNG – Mediasi dilakukan terhadap pemuda Manggarai dengan pemuda Banjar Basang Tamiang Kapal di Mapolsek Mengwi. Yang sebelumnya, kedua pemuda tersebut terlibat kesalahpahaman yang dipicu minuman beralkohol.
Informasi yang dihimpun, keributan itu terjadi pada hari Sabtu (10/2/2024) sekitar pukul 21.45 WITA, kelompok pemuda warga Basang Tamiang kelurahan Kapal sedang melaksanakan pembersihan atribut partai di sepanjang Jalan Raya Basang Tamiang, Kapal, Mengwi, Badung, dan mengumpulkan bambu didepan Balai Banjar Basang Tamiang.
Kemudian datang kelompok pemuda (warga Manggarai) lima orang dengan mengendarai tiga sepeda motor. Lalu saat melintasi balai banjar, salah satu pengendara sepeda motor Scoopy melindas bambu yang dikumpulkan oleh pemuda Banjar Basang Tamiang kemudian salah satu pemuda yakni KS bertanya ‘KAMU ADA MASALAH’ kemudian dijawab ‘GA BANG SAYA MAU BELANJA’.
Selanjutnya, beberapa saat kemudian datang pengendara honda beat dan yang dibonceng KT langsung turun menantang berkelahi sambil membuka baju, kemudian KS menyuruhnya untuk kepinggir jalan supaya tidak terjadi kemacetan lalulintas.
Lalu salah satu warga basang tamiang AW membunyikan kentongan banjar (kulkul bulus) sehingga warga sekitar berdatangan dan langsung mengerumuni kelima warga manggarai tersebut, dilihat situasinya kurang kondusif, IPAW langsung menghubungi Kepala Lingkungan (Kadek Urip) untuk menghubungi Bhabinkamtibmas atau Polsek Mengwi.
Kapolsek Mengwi Kompol I Ketut Adnyana mengatakan, setelah kejadian tersebut, kedua pemuda menghadap ke polsek untuk diadakan mediasi, lalu setelah itu mediasi akhirnya berjalan aman dan lancar dan diselesaikan secara kekeluargaan dan berakhir damai.
“Karena kesalah pahaman tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Diharapkan mereka tidak mengulanginya kembali dengan membuat pernyataan,” ucap Kompol Ketut Adnyana saat di konfirmasi, Selasa (12/2/2024).
Dirinya pun mengarahkan, kepada pemuda Manggarai tinggal di Bali mencari rejeki di Bali untuk ikut menjaga ketertiban dan keamanan Bali. Dan juga tidak minum-minuman keras lagi terutama di tempat umum.
“Nanti pada saat kembali ketempat kerja supaya tidak membuat masalah kembali,” arahannya.
Sedangkan, kepada pemuda Banjar Basang Tamiang Kapal diarahkan agar dikemudian hari tidak sembarang memukul kulkul bulus. Selesai mediasi, kemudian pemuda-pemuda tersebut bersalaman dan dipulangkan. (jas)