Perekaman E-KTP Pemilih Pemula di Tabanan Capai 99,58 Persen

Proses perekaman e-KTP pemilih pemula di Kabupaten Tabanan.
Proses perekaman e-KTP pemilih pemula di Kabupaten Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Tabanan gencar melaksanakan perekaman KTP Elektronik (E-KTP) pemilih pemula Pemilu 2024.

Berdasarkan data, hingga akhir Desember 2023 tercatat dari 377.791 Wajib KTP kategori pemilih pemula, sebanyak 375.300 orang atau 99,58 persen sudah melakukan perekaman. Sehingga yang belum merekam sebanyak 1.597 orang atau sekitar 0,42 persen.

Kepala Disdukcapil Tabanan I Gusti Made Rai Dwipayana mengatakan, jumlah tersebut sudah termasuk pemilih pemula yang ditetapkan KPU Tabanan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu 2024, namun belum memiliki E-KTP.

Baca Juga:  Paslon Mulyadi-Sengap Resmikan Posko Pemenangan di Desa Cepaka, Fasilitasi Masyarakat Ikut Bangun Daerah

“Jumlah awal data KPU adalah 3.843 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 2.695 sudah melakukan perekaman. Sedangkan sisanya yang belum mencapai 1.148 orang,” jelasnya, Selasa (9/1/2024).

Ia menjelaskan, E-KTP ini menjadi salah satu syarat penting bagi pemilih pemula yang genap berusia 17 tahun sebelum pelaksanaan Pemilu pada pertengahan Februari 2024 agar bisa ikut mencoblos.

Baca Juga:  Diduga Mengantuk, Mobil L300 Tabrak Pohon di Tabanan, Pengemudi Tewas Terjepit

Sehingga, untuk mengejar sisa kekurangan perekaman, pihaknya membuka layanan perekaman pada akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu di Kantor Disdukcapil. Layanan ini pun telah dibuka sejak bulan lalu.

“(Layanan Sabtu-Minggu) sangat membantu mengejar target perekaman. Karena sebagian besar pemilih pemula adalah anak-anak sekolah sehingga mereka memilih melakukan perekaman pada waktu libur,” ucapnya.

Baca Juga:  Cawabup Dirga Hadiri Persembahyangan di Pura Dalem lan Prajapati Tampih Kanginan

Sebelumnya, pihaknya juga sempat melakukan perekaman dengan sistem jemput bola di sekolah yang menyasar siswa SMA/SMK. Namun, program ini tidak bisa dilanjutkan kembali karena keterbatasan anggaran.

“Untuk sekarang, kami maksimalkan layanan Sabtu-Minggu ini karena dirasa sangat efektif. Mudah-mudahan kami bisa segera menyelesaikan kekurangannya,” imbuh Dwipayana. (ana)