Harga Biji Kakao Melambung Hingga Rp60 Ribu Per Kilogram

CEO PT Cau Coklat Kadek Surya Eka Prasetya Wiguna.
CEO PT Cau Coklat Kadek Surya Eka Prasetya Wiguna.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Menjelang akhir tahun 2023, harga biji kakao di tingkat petani menembus angka Rp60 ribu per kilogram.

Harga tersebut naik 100 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai Rp30 ribu per kilogram.

CEO PT Cau Coklat Kadek Surya Eka Prasetya Wiguna menyebut, melambungnya harga biji kakao saat ini disebabkan karena pengaruh cuaca dan minimnya produksi biji kakao akibat peremajaan pohon.

Baca Juga:  KPU Tabanan Bentuk Rewalan Duta Demokrasi untuk Capai Target Partisipasi Pilkada 2024

“Faktor cuaca memang sangat berpengaruh karena sepanjang tahun 2023, Bali menjadi salah satu wilayah yang terdampak El Nino sehingga bunga kakao rontok,” jelasnya, Kamis (21/12/2023).

Akibat kondisi tersebut, produksi coklat di Bali selama tahun 2023 ini sangat sedikit, sedangkan kebutuhan biji kakao untuk keperluan industri coklat di Bali sangat banyak dengan rata -rata satu pabrik coklat memerlukan sebanyak 15 ton biji kakao per tahunnya.

Baca Juga:  Kemiskinan Ekstrem di Tabanan Turun, Tersisa 72 Jiwa

“Untuk memenuhi kebutuhan coklat ini, kami sudah melakukan penjajakan di beberapa perkebunan di luar Bali, seperti Medan, NTT dan di Kalimantan,” jelasnya.

Namun, Kadek Surya mengaku pihaknya belum bisa membeli biji kakao dari wilayah tersebut. Sehingga untuk pemenuhan bahan baku ini, pihaknya menggunakan bahan baku cadangan yang sudah disimpan sejak panen sebelumnya.

Baca Juga:  Pemilih Lansia dan Jarak TPS Jadi Potensi Ancaman Partisipasi Pilkada 2024 di Tabanan

“Bahkan untuk tahun 2023, Indonesia tercatat sebagai salah satu importir biji kakao dari beberapa negara di Afrika dan Amerika Selatan, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp 1 triliun,” imbuhnya. (ana)