Kenikmatan Laklak Biu Khas Penebel di Jantung Kota Tabanan

TABANAN, Pantaubali – Salah satu kuliner khas Kecamatan Penebel yakni laklak biu sudah sangat terkenal. Salah satu pelaku usaha laklak biu tersebut adalah laklak biu Men Bayu yang berjualan didekat Pura Puseh Penebel.

Memang, laklak biu Men Bayu tersebut bisa disebut mampu menjadi salah satu ikon kuliner Penebel. Penganan sederhana dan merakyat tersebut memang tidak saja digemari warga lokal Penebel namun juga diburu para pelanggannya dari luar Penebel bahkan pelanggan luar Tabanan.

Kini atau sejak tiga bulan lalu, warga seputaran Kota Tabanan tidak harus jauh-jauh lagi ke Penebel untuk menikmati cita rasa laklak biu. Pasalnya kini di jalur Tabanan – Penebel atau di Jalan Gunung Agung, Banjar Pasekan Baleran telah ada penjual khusus laklak biu khas Penebel. Warung tersebut tiada lain Warung Komang.

Baca Juga:  Gelombang Mulai Normal, Nelayan di Tabanan Kembali Melaut

Komang Yuliani selaku pemilik warung tersebut pada Selasa (11/6) mengatakan, usaha laklak biu ini ditekuninya sejak Maret tahun ini setelah ia banting setir sebagai pegawai usaha spa di bandara Ngurah Rai.

Usaha rintisannya ini ia dirikan karena alasan sederhana. Yakni usaha sejenis belum ada disekitaran kota Tabanan, minim modal, bahan baku mudah didapat dan produksinya gampang.

Baca Juga:  Terungkap Motif Pengeroyokan di Desa Nyambu Hingga Satu Orang Tewas, Pelaku Emosi Korban Ugal-Ugalan

“Laklak biu ini makanan lokal dan tentu sangat cocok dengan lidah lokal,” ungkapnya.

Nyatanya, meski terbilang usahanya baru mulai, pelanggannya sudah terbilang ramai. Dalam sehari dengan dibantu seorang kakaknya ia mampu menjual 400 laklak pisang yang dijualnya per buah dua ribu rupiah untuk rasa original dan tiga ribu rupiah untuk laklak biu rasa tertentu. Seperti rasa coklat, keju, nangka dan green tea.

Sebagai kuliner produk lokal, Yuliani merasa bangga karena produknya mampu diterima oleh semua kalangan. Yakni dari anak-anak hinga dewasa dan dari berbagai latar profesi.

Yuliani juga melihat bahwa tingkat kesibukan orang saat ini sudah semakin tinggi. Terkait dengan itu, Warung Komang yang buka dari pukul 7 pagi hingga pukul 7 malam ini juga memanjakan pelanggannya dengan sistem pesan antar.

Baca Juga:  Bupati Jembrana Bantu Pemilik Dokar di Jembrana

Lalu bagaimana dengan cita rasa laklak biu di Warung Komang ini? Awak media ini mencicipi beberapa varian rasa yang tersedia. Rata-rata cita rasanya memuaskan dan sangat layak dinikmati dalam segala suasana.

Ngaku Nak Bali ataupun Nak Tabanan? Cinta produk lokal? Laklak biu Warung Komang ini mungkin salah satu jawabannya. *PB-02