Gelombang Tinggi “Nelayan Pantai Pasut Takut Melaut “

Pantaubali.com-Tabanan-Suasana di Pantai Pasut termasuk Banjar Pasut, Desa Tibu Biu, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, tampak sepi, Kamis (19/7). Puluhan perahu juga tampak parkir di pinggir pantai ini akibat gelombang setinggi 4 meter yang mengakibatkan para nelayan di Tabanan khususnya Pantai Pasut tak bisa melaut.

Menurut pantauan, sejumlah nelayan juga tampak berdatangan untuk melihat kondisi gelombang di Pantai Pasut. Mereka pun memilih balik ke rumahnya untuk tidak melaut, karena gelombang yang tinggi.

Seorang nelayan setempat, Wayan Bandem mengungkapkan, kondisi gelombang tinggi ini sudah terjadi sejak minggu lalu. Sehingga para nelayan tak berani melakukan aktivitas di laut.

Baca Juga:  Kemiskinan Ekstrem di Tabanan Turun, Tersisa 72 Jiwa

“Sudah dari minggu lalu, kami tidak berani melaut karena kondisinya tidak memungkinkan,” ujar Wayan Bandem saat dijumpai, Kamis (19/7).

Bandem menuturkan, gelombang yang muncul beberapa hari belakangan ini mencapai 3-4 meter disertai angin kencang.

“Anginnya kenceng sekali, tinggi gelombang juga sekitar 3-4 meter,” ungkapnya.

Kami berharap, semoga saja kondisi segera normal, karena sebagian besar warga disini profesinya adalah nelayan. Sehingga jika dengan keadaan gelombang seperti ini akan berdampak pada ekonomi masyarakat.

Baca Juga:  Dukungan Meluas, Nyoman Mulyadi Semakin Yakin Maju Pilkada Tabanan 2024

“Semoga saja kondisinya cepat normal, dan kami bisa melaut lagi,” harapnya.

Sementara itu, Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Kabupaten Tabanan, I Ketut Arsana Yasa menyebutkan, ribuan nelayan yang ada di pesisir Tabanan terpaksa memarkir perahunya lantaran kondisi gelombang yang tidak memungkinkan untuk melaut. Konidisi ini sudah terjadi sejak minggu lalu dengan ketinggian gelombang sekitar 2.5 – 3 meter.

Baca Juga:  Jelang Tumpek Landep, Layanan Cuci Motor Lapas Tabanan Diserbu Puluhan Pelanggan

“Kemudian minggu ini gelombangnya mencapai ketinggian 3.5 – 4.5 meter, sehingga kondisi ini tidak lagi memungkinkan untuk melakukan aktivitas di laut,” ujarnya.