Waspadalah Bali Sasaran Empuk Kejahatan “Skimming Kartu Kredit Atau Atm Secara Ilegal”

Kanit Cyber Crime Polda Bali Kompol I Wayan Wisnawa A, Sik, M.Si

Pantaubali.com-Denpasar Pulau Bali yang terkenal sebagaii daerah tujuan wisata dunia ternyata sangat rawan terhadap aksi kejahatan skimming atau kejahatan dengan menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik pada kartu kredit/debit maupun ATM secara illegal.

Tidak hanya Bali ternyata daerah lainnya yang juga sangat  rawan terhadap kejahatan skimming terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Jakarta,hal tersebut disampaikan Kanit Cyber Crime Polda Bali Kompol I Wayan Wisnawa A, Sik, M.Si dalam keteranganya di Denpasar pada Sabtu 10/03/2018.

Wisnawa menjelaskan,hal ini di sebabkan karena Bali sebagai daerah tujuan wisata skala internasional maka Bali merupakan sasaran empuk bagi pelaku kejahatan skimming.dengan hal ini diharapkan masyarakat semakin berhati hati dalam melakukan transaksi menggunakan ATM.

Baca Juga:  Pj. Gubernur Bali Serahkan LKPD Unaudited Pemerintah Provinsi Bali Tahun 2023

Setahun menjabat Kanit Cyber,sudah ada dua kasus skimming yang pernah ditanganinya,yakni tempat kejadian perkara di Sukawati dan Singaraja,dengan total 4 tersangka asal Bulgaria.Wisnawa menegaskan,”target utama para pelaku skimming adalah wisatawan asing yang sedang liburan di Bali,Wisatawan asing ini menjadi target utama karena nilai tukar mata uang yang tinggi” Ungkap Wisnawa.

Sebagai langkah pencegahan,Unit Cyber Polda Bali akan segera membentuk Satgas Anti Kejahatan Cyber yang melibatkan Tim Cyber Polda Bali,Vendor masing masing ATM dan  Legal bank di Indonesia.

Baca Juga:  Dendam Karena Sering Dimanfaatkan, Pria Tusuk dan Bekap Rekan Kerja

Untuk hal ini Wisnawa mengingatkan agar masyarakat berhati-hati ketika menekan PIN,karena pelaku sering memasang kamera tersembunyi untuk mengetahui password korban.Masyarakat juga diingatkan  untuk menghindari menggunakan ATM di daerah redup atau sepi,karena pelaku bisa dengan mudah memasang alat skimming di tempat pengawasan yang lemah.

Masyarakat juga di harapkan selalu melakukan pemeriksaan saldo rekening secara teratur dan apabila ada penarikan uang yang aneh segera laporkan ke pihak bank. “Jangan terlalu sering mengakses akun bank anda, karena terlalu sering maka semakin rentan di bobol dan  Daftarkan setiap transaksi di bank menggunKan dua jenis otentikasi “ jelas Wisnawa.