Virus Covid-19,Renggut Nyawa Perawat Senior di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Kembali virus Covid-19 mereggut nyawa.Kali ini seorang perawat Tabanan meninggal akibat terpapar Covid-19 di Tabanan.

Perawat tersebut bertugas di poli penyakit dalam RSUD Tabanan,sebelumnya dirinya juga sempat menjalani isolasi di RSPTN Udayana.

Adapun inisial perawat senior bertugas di RSUD Tabanan tersebut NPD(41), meninggal Senin (18/1) dini hari kurang lebih pukul 04.00 wita. Almarhum menurut Direktur RSUD Tabanan, dr. I Nyoman Susila saat menyampaikan,sempat dikonfirmasi terpapar Covid19 sejak 9 Januari 2021, dengan gejala demam.

Baca Juga:  Setelah 7 Hari, Tim Gabungan Hentikan Pencarian Nenek 83 Tahun yang Hilang di Desa Tangguntiti

“Saat muncul gejala demam langsung swab, hasilnya positif dan bersangkutan jalani isolasi di RS Nyitdah,” sebutnya.

Selama menjalani perawatan di ruang isolasi di RS Nyitdah kondisi almarhum asal Negara yang menikah ke desa Kaba-Kaba, kecamatan Kediri ini terus mengalami penurunan.

“Segala terapi pengobatan sudah dilakukan, namun kondisi bersangkutan terus menurun, dan dengan berbagai pertimbangan dari tim dokter, akhirnya pasien dirujuk ke RSPTN Udayana pada 13 Januari 2021,” katanya.

Begitupun upaya pengobatan dengan terapi plasma juga dilakukan, namun sayangnya kondisi pasien tetap memburuk lantaran sesak.

Baca Juga:  DPRD Tabanan Mengelar Rapat Paripurna Penyampaian Pidato Pengantar LKPJ Bupati

“Dua hari lalu diputuskan untuk terapi plasma, dan rencananya hari ini (Senin) juga diberikan lagi, namun pasien justru meninggal,” ucapnya.

Menurut dr.Susila, saat kecil memang yang bersangkutan memiliki penyakit sesak (asma), namun penyakit itu sudah sembuh dan tidak pernah kumat lagi. Dan kepastian dimana yang bersangkutan terpapar, pihak rumah sakit dan Satgas bidang kesehatan juga telah melakukan penelusuran kontak erat.

Baca Juga:  Bupati Tabanan Serahkan LKPD Unaudited Kepada BPK RI Perwakilan Provinsi Bali

“Jadi memang belum diketahui dimana dia (almarhum) terpapar, ini jadi gambaran bahwa siapapun dan dimanapun kemungkinan terpapar Covid19 masih ada, jadi disiplin protokol kesehatan tetap harus terus dilakukan,” pungkasnya.