Perkembangan Hasil Traking Masyarakat Terpapar Covid-19 di RS Swasta Di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Terkait salah satu RS Swasta di Tabanan menjadi klaster penyebaran Covid-19 akibat ketidak jujuran salah satu orang pasien. Yang mana, dari hasil tracking kontak pasien tersebut, ada 15 orang terpapar dan sebanyak 170 orang akhirnya di karantina mandiri.

Terkait hal tersebut, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, Dr. Kt Nariana, S.Km seijin Sekda Kabupaten Tabanan, I Gede Susila dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan Dr.Suratmika saat dikonfirmasi via WA ,Jumat,(26/6) menyampaikan,untuk petugas wisma sudah tidak ada tracking lagi.Karena, semua petugas kontak erat termasuk di 170 orang tersebut. Jika dilihat dari total seluruh petugas kontak erat ada sebanyak 60 orang sampai saat ini.

“Yang kontak erat sudah dilakukan swab, hasilnya 3 tenaga medis dikonfirmasi positif dan sisanya negatif. 4 orang tersebut sudah di isolasi di RS rujukan covid,” jelasnya.

Baca Juga:  Libur Lebaran, Polres Tabanan Tingkatkan Pengamanan Objek Wisata

Petugas RS yang positif ada sebanyak 3 orang, tidak ada penambahan lagi karena hasil swab nya negatif.

“Sedangkan untuk kontak erat lainnya yang negatif sudah melakukan isolasi mandiri,” ujarnya.

Selanjutnya, tracking untuk di RS tidak ada penambahan, semuanya terkendali.Orang hasil tracking melakukan isolasi mandiri, dan melaksanakan protoko kesehatan dengan ketat, tidak boleh berkeliaran.

“Kita semua harus melaksanakan protokol dan SOP yang ada. Kalau keadaan terus memburuk, maka atas arahan Bupati tentu nantinya akan manfaatkan RS Nyitdah seluruhnya untuk khusus penanganan Covid-19,” paparnya.

Baca Juga:  Libur Lebaran, DTW Tanah Lot dan Ulun Danu Beratan Diserbu Wisatawan Domestik

Selanjutnya terkait hal yang sama, Sekda Kabupaten Tabanan, I Gede Susila saat dikonfirmasi via WA diwaktu berbeda mengatakan, Direktur RS Swasta sudah diundang untuk menyampaikan persepsi penanganan covid, semua RS di Tabanan dalam penanganan pasien wajib melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Bagi petugas medis maupun pasien dan pembesuk dibatasi dan mempergunakan APD yang baik.

“Setidaknya, RS swasta menyiapkan ruang isolasi minimal 2 kamar, sehinga kita bersama-sama ikut secara aktif menangani Covid-19 di Kabupaten
Tabanan. Dengan protokol kesehatan dan selalu berkkoordinasi dengan gugus tugas,” ucapnya.

Baca Juga:  Diduga Sopir Ngantuk, Mobil Pikap Terperosok ke Got di Jalur Denpasar-Gilimanuk 

Semoga saja ruang isolasi di RS Nyitdah sesuai arahan Ketua Stgas Ibu Bupati Tabanan ruang tersebut di RS Nyitdah bisa ditambah.Sembari Dia menambahkan, tracing harus dan wajib.Serta sudah dilakukan dengan baik juga oleh jajaran kesehatan.Yang bekerjasama juga dengan Camat dan Satgas gotong royong.