Sejak Pandemi, Minat Baca dan Kunjungan ke Perpustakaan Menurun di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com – Minat baca maupun kunjungan masyarakat ke perpustakaan disebut menurun sejak Pandemi di Tabanan. Penurunan diperkirakan mencapai 50 persen.

Hal tersebut disebabkan menurut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan I Wayan Kotio saat ditemui belum lama ini di Tabanan dikarenakan,pembelajaran tatap muka di sekolah belum diberlakukan, akhirnya berimbas pada ikut menurunya kunjungan ke perpustakaan.

“Penurunan kunjungan ke perpustakaan jelas terjadi, jika dilihat sebelum adanya Pandemi kunjungan para murid masih mendominasi.Akan tetapi, saat Pandemi otomatis kunjungan menjadi ikut menurun,” jelasnya.

Baca Juga:  Badung Sisihkan PHR Rp47 Miliar untuk BKK dan Hibah Klungkung

Sebelumnya (saat sebelum Pandemi) hampir setiap jam istirahat siswa memenuhi ruangan baca perpustakaan selain membaca ada juga memanfaatkan sarana lain yang menunjang tugas dari sekolah.

“Saat jam istirahat mereka (siswa) memanfaatkan membaca selain itu, ada mencari Wifi maupun memanfatkan Internet di perpustakaan,” ujarnya.

Selanjutnya terkait menurunya minat baca para siswa mungkin disebabkan sebagian siswa cendrung lebih fokus mencari referensi buku berkaitan dengan tugas Daring diberikan pihak sekolah saat ini sehinga, sedikit menurunkan minat membaca buku.

“Minat baca menurun mungkin disebabkan karena sebagian murid masih mencari referensi buku berkaitan dengan tugas-tugas diberikan para guru, sedangkan masyarakat umum saat ini lebih cendrung mencari info berita-berita dibandingkan memilih membaca buku-buku,” bebernya.

Baca Juga:  Bupati Sanjaya Buka Lomba Mancing ST Jati Laksana Desa Pejaten

Dalam upaya lebih meningkatkan minat baca baik dikalangan pelajar maupun masyarakat maka,telah dilakukan transpormasi perpustakaan.

“Bertransportasi saat ini perpustakaan tersebut berbasis inklusi sosial,jadi kita ke desa-desa dalam upaya mengejar untuk melihat potensi-potensi ada di Desa.Sehinga hal tersebut kita bantu dorong serta difasilitasi sehinga,nantinya akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Saat ini,baru ada tiga desa, rencana di tahun depan akan disulkan kembali agar diduplikasi dan mendapat bantuan dari pusat.Minimal dapat mengembangkan peningkatan perpustakaan di Desa nantinya.Sembari Kotio menambahkan, untuk jumlah koleksi buku manual tercatat di perpustakaan saat ini sebanyak 26 ribu eksemplar,koleksi Offline seribu judul buku sedangkan untuk buku On Line sekitar 200 buku.