Sebuah tabung air setrika uap Meledak ” Plafon Dan Atap Rumah Jebol “

Pantaubali.com – Tabanan – Sebuah tabung air (tangki) setrika uap milik I Made Murni (47) tiba tiba saja meledak ke udara hingga menembus plafon dan atap genteng dengan tinggi sekitar 10 meter di Kesuma Laundry Banjar Bongan Puseh, Desa bongan, Tabanan, Selasa (4/9) sekitar pukul 16.30 Wita. Akibatnya, korban mengalami luka lecet pada tulang kering karena terpental tabung, selain itu juga mengakibatkan kerusakan pada plafon dan kerugian ditafsir sekitar Rp 10 Juta.

Diduga kuat penyebab tangki tersebut meledak lantaran air dalam tabung habis sehingga tabung (tangki) meledak ke udara dan terlempar sekitar 15 meter dari posisi tabung air (tangki) ditempatkan (TKP).

“Tabung meledak hingga terbang ke udara dan menembus plafon serta genteng londri milik korban,” ungkap Kapolsek Kota Tabanan, Kompol I Gede Made Surya Atmaja, Selasa (4/9).

Baca Juga:  TP PKK Tabanan dan Provinsi Bali Berkolaborasi Atasi Stunting

Kompol Surya menuturkan ihwal peristiwa tersebut. Awalnya korban seperti biasa menyetrika pakaian pelanggan menggunakan setrika listrik mengingat setrika uap yang biasa digunakan gasnya habis. Saat korban sedang asik menyetrika, tiba-tiba saja tabung air (tangki) setrika uap meledak keatas menembus plafon dan atap genteng kurang lebih setinggi 10 meter dan terjatuh di sebelah barat TKP yang jaraknya kurang lebih 15 meter dari posisi tabung air (tangki) ditempatkan.

Dia melanjutkan, korban awalnya menduga gas dalam tabung 3 kilogram untuk setrika uap sudah habis, sehingga mengganti menggunakan setrika listrik. Karena memperkirakan gas dalam tabung 3 kg sudah habis, maka korban lupa mematikan kompor pemanas tabung air (tangki) sehingga api tetap menyala dan air dalam tabung habis sehingga tabung (tangki) panas dan meledak hingga terpental keatas.

Baca Juga:  Menjelang PPDB, Komisi IV DPRD Tabanan akan Koordinasi dengan Disdik

“Karena lupa mematikan kompor, tangki tersebut panas hingga meledak,” ungkapnya.

Akibat kejadian tersebut, kata dia, korban mengalami luka lecet pada tulang kering (luka ringan), plafon yang terbuat dari anyaman bambu (bedeg) berlubang dengan diameter 1,5 meter, kayu atap patah dan atap genteng berlubang dengan diameter 2 meter serta beberapa genteng hancur hingga jatuh ke tanah, dan satu perangkat alat setrika uap hancur. Kerugian ditafsir sekitar Rp 10 Juta

Baca Juga:  Kunjungan ke DTW Tanah Lot Menurun Selama Bulan Ramadhan

“Beberapa barang rusak termasuk tempat usahanya di bagian plafon. Kemudian korban juga mengalami luka ringan, namun korban menerima kejadian tersebut sebagai musibah,” terangnya.kyk