Saat Ini, DTW Tanah Lot Kantongi Sertifikasi CHSE

TABANAN – Pantaubali.com – Penerapan protokol kesehatan (Prokes) ditegah Pandemi tentu penting diperhatikan.Apa lagi di objek-objek Wisata yang mampu menyedot banyak wisatawan.

Salah satunya di DTW Tanah Lot, memasuki masa New Normal sejak dibuka per 20 Juli 2020, telah menerapkan protokol kesehatan yang sudah tersertifikasi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan. Selanjutnya memasuki tahun 2021 DTW yang terkenal dengan keindahan sunset dan alamnya serta daya magis pura di tengah laut, kembali lebih menggenjot protokol kesehatan dengan diperolehnya sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environtmental Sustainability Standards) dari Kemenparekraf Republik Indonesia baru-baru ini.

Hal tersebut dilakukan, tentu dalam upaya mengembalikan kepercayaan wisatawan agar kembali berwisata.Selain itu, protokol kesehatan berbasis CHSE dilakukan guna memastikan keamanan dan kenyamanan para wisatawan. Itu disampaikan Manager Operasional DTW Tanah Lot, Wayan Sudiana,Minggu,(28/2) dalam keterangan Persnya di Tabanan.

Baca Juga:  Jelang Mudik Lebaran 2024, Dishub Tabanan Lakukan Ramcek Bus

“Dengan demikian, mereka bisa menikmati liburan dengan aman dan nyaman.Kami, sudah buka sejak 20 Juli lalu. DTW Tanah Lot juga telah mendapatkan sertifikasi dari Pemerintah Kabupaten Tabanan sebagai destinasi wisata aman dan layak untuk dikunjungi,” jelasnya.

Penerapan prosedur CHSE diterapkan mulai dari, pengukuran suhu tubuh, kewajiban para wisatawan untuk mencuci tangan, menyediakan hand sanitizer di setiap pos masuk, hingga penyemprotan disinfektan secara rutin. Walaupun sebelumnya prosedur ini sudah rutin dilaksanakan namun saat ini pengelola berusaha untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pengecekan berkala sehingga semua stake holder disiplin dalam penerapannya.

Baca Juga:  Longsor Tutup Akses Jalan di Banjar Pinge Marga

“Kami juga sudah menyediakan wastafel dan hand sanitizer di pos-pos strategis sampai areal pantai. Serta petugas kami yang di lapangan rutin melakukan pengawasan. Walaupun sangat jarang ditemui wisatawan yang bandel, kadang ada saja wisatawan yang salah memakai masker atau secara tidak sadar berkerumun dengan teman-temannya,,” bebernya.

Selain itu, biasanya hal tersebut langsung didekati dan memberi pengertian.Menghimbau lewat pengeras suara di parkir dan pantai juga.

Baca Juga:  TP PKK Tabanan dan Provinsi Bali Berkolaborasi Atasi Stunting

“Hal tersebut juga dilakukan karena, kami ingin wisatawan yang berkunjung selalu merasa aman dan nyaman saat berada di kawasan, tambahnya.Mudah-mudahan pariwisata bisa berangsur-angsur pulih dengan segera dibukanya penerbangan internasional sehingga perekonomian juga bisa bangkit dan pulih,” tutupnya.