Pilkada Serentak 2020 Ditengah Pandemi Covid-19, Partisipasi Pemilih Diperkirakan Menurun

Pengamat Sosial dan Politik, DR. I Made Pria Dharsana, SH. M. Hum

BADUNG – Pantaubali.com – Partisipasi pemilih dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2020 diperkirakan akan menurun di Bali. Hal tersebut disebabkan karena, pelaksanaan Pilkada serentak kemungkinan masih akan terjadi ditengah kondisi pandemi Covid-19. Nantinya bisa saja para pemilih akan lebih memilih mengurungkan diri untuk pergi ke TPS, karena pertimbangan kesehatan.

“Partisipasi kemungkinan akan menurun. Jika dilihat dalam kondisi normal saja partisipasi bisa mencapai diantara 70 sampai 75 persen. Apa lagi ditambah masyarakat dihadapkan pada pandemi Covid-19 seperti saat ini,” jelas salah satu pengamat Sosial dan Politik di Provinsi Bali, DR. I Made Pria Dharsana, SH. M. Hum saat ditemui belum lama ini di Badung.

Melihat tingkat kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan tinggi. Tentu masyarakat tidak menggunakan hak pilihnya bisa saja akan lebih banyak.

Baca Juga:  Bupati Badung Serahkan SK kepada 1.935 P3K dan 25 PNS Lulusan PKN STAN

“Masyarakat akan cenderung mementingkan kesehatan pribadi dan keluarganya ditengah kondisi saat ini,” ujarnya.

Melihat kemungkinan dasar pertimbangan kesehatan.Tentu menjadi pertimbangan dan kerja keras bagi penyelengara pemilu dalam upaya meningkatkatan partisipasi pemilih ditengah pandemi Covid-19 nantinya.

“Harus melihat perkembangan dari pandemi ini juga, jika nanti pandemi misal dari bulan Agustus sampai September nanti tidak juga melandai atau turun.Setidaknya harus dipakai dasar pertimbangan juga dengan Gugus tugas Covid-19.Setidaknya tidak mesti Pilkada dilakukan serentak, atau bisa dilakukan dibeberapa daerah saja terlebih dahulu,” paparnya.

Jangan sampai Politik lebih didorong atau diutamakan ketimbang kesehatan atau keselamatan masyarakat atau warga.

Baca Juga:  PDIP Tabanan Usulkan Koster-Ace dan Koster-Giri dalam Pilgub Bali 2024

“Saya kira para politisi dan pemerintah harus memperhitungkan hal-hal seperti itu. Atau bisa lebih bijaksana lagi,”ucapnya.

Dengan demikian dirinya menambahkan, kepala daerah atau walikota terpilih nantinya akan memiliki ligitemasi yang lebih kuat lagi dalam kondisi saat ini.