Meskipun Resiko Kesehatan Mengancam, Tim Tenaga Pemungut Sampah DLH Disebut Masih Sehat

TABANAN – Pantaubali.com – Ditengah pandemi serta terpaan hujan tenaga kebersihan mapun pemungut sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabanan menurut,Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan, I Made Subagia dikonfirmasi belum lama ini di Tabanan menyampaikan, sebagian besar kesehatan fisik tenaga bertugas di lapangan dalam kondisi terjaga dengan baik.

Meskipun demikian, tetap ditegaskan agar tenaga dilapangan selalu menerapkan prokes dengan ketat dan disiplin saat melakukan aktivitas di lapangan.Seperti halnya,tetap memakai masker dan setelah bekerja juga selalu disarankan agar melakukan cuci tangan dengan air mengalir.

“Astungkare sampai saat ini tim kami di DLH Tabanan tidak ada terditeksi Covid-19 ataupun OTG.Mudah-mudahan hal tersebut tidak sampai terjadi di Tim kami di lapangan,” sebutnya.

Baca Juga:  Nekat Menyeberangi Jembatan Sungai Yeh Matan Seltim, Dua Pengendara Motor Terseret Arus

Jika satu saja tim tidak masuk maka satu tim armada akan kacau rantai tataniaganya di Tabanan.Maka dari itulah,berbagai langkah dilakukan salah satunya dengan tetap menjaga imun tubuh para tenaga di lapangan agar tetap terjaga dengan baik.

“Jika ada sedikit saja keluhan sakit maka,mereka tetap runtin memeriksakan diri menggunakan kartu KISnya untuk melakukan kontrol di RS maupun di Puskesmas terdekat,” katanya.

Baca Juga:  Sanjaya Beri Sinyal Ganti Wakil, Siap Dipasangkan dengan Nyoman Mulyadi

Jadi bisa dikatakan terkait peningkatan kapasitas sumber daya di DLH notabena sampai saat ini sebagian besar tetap semangat bekerja menjalankan tugas di lapangan.Dan jika dilihat setiap hari Sabtu dan Minggu juga tidak pernah ada tenaga melakukan work from home.Jika boleh, tenaga armada di lapangan work from home betapa merasa banga dan sangat dihargai sekali DLH.

“Orang-orang beraktivitas di DLH khsusnya tenaga di lapangan bukan orang marginal atau orang-orang tersisihkan.Jika tidak ada petugas pengangkut sampah tersebut setidaknya sebagaian orang tidak sampai menutup hidung jika keluar rumah,” ujarnya.

Baca Juga:  DPRD Tabanan Minta Pemerintah Desa Ikut Awasi Duktang Usai Mudik Lebaran

Dalam hal ini paradigma masyarakat Tabanan juga perlu dirubah terkait penanganan sampah. Bahwasanya sampah tersebut tidak dimarginalkan lagi.Mengolah sampah tersebut mahal dan di Tabanan bisa dikatakan telah darurat sampah.

Maka Dirinya menambahkan, tidak boleh lagi orang memikiran TPA sebagai pembuangan sampah.Dikarenakan sebagian besar masyarakat disekitar TPA telah terdampak akibat dari tumpukan sampah-sampah di TPA yang telah overloud tersebut.Maka sangat perlu sekali melakukan langkah bijak dan jitu perlu dilakukan oleh masyarakat Tabanan khsusnya yaitu harus mampu mengelola sampah berbasis sumbernya.