Gubernur Bali Rencanakan Pelabuhan Amed Sebagai Ekonomi Berbasis Kelautan

KARANGASEM- Pantaubali.com – Keindahan Pantai Amed di Desa Purwakerti, Kabupaten Karangasem menjadi daya tarik Gubernur Bali, Wayan Koster untuk bisa dikembangkan sebagai wilayah yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan potensinya, Wayan Koster dihadapan para nelayan, penyelam, hingga ke petani garam menegaskan bahwa pengembangan Pelabuhan Amed dalam waktu dekat ini akan mulai direncanakannya.

“Tahun 2021 sudah mulai ada perencanaan, dan desain dari Pelabuhan Amed, karena ini wujud keberpihakan di bidang perekonomian yang berbasis kelautan di Kabupaten Karangasem. Mengingat percepatan pembangunan di Karangasem sangat diperlukan, apalagi memiliki potensi yang sangat luar biasa, sehingga perlu dikembangkan agar betul betul bisa mensejahterakan masyarakat sekitar, sekaligus memutus rantai kemiskinan maupun pengangguran di Kabupaten Karangasem,” jelas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini saat melakukan Kunjungan Kerja ke Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (27/11).

Baca Juga:  Pj. Gubernur Bali S.M. Mahendra Jaya Apresiasi Peran Serta PBMB Buka Posko Siaga 24 Jam Selama Berlangsungnya IBTK 2024

Kemudian disambut langsung oleh Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, dan Perbekel Desa Purwakerti, I Nengah Karyawan.

Secara konsep, Wayan Koster menuturkan Pelabuhan Amed ini nantinya akan menjadi salah satu jalur penyebrangan transportasi logistik baik dari Ketapang Gilimanuk, Buleleng, Karangasem, hingga ke NTB. Selain dibangunnya pelabuhan, wilayah di Amed ini juga perlu ditata agar kawasannya indah, dan aktifitas nelayannya tetap berlangsung, kemudian menjadi destinasi wisata, hingga memiliki pengembangan kerajinan rakyat.

“Saya dari dulu semenjak dilantik menjadi Gubernur Bali, merencanakan pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi. Apalagi di wilayah pesisir laut ini, sangat saya pahami bahwa ini adalah wilayah berpotensial kelautannya, sehingga banyak nelayan maupun sumber daya di laut yang bisa diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Saya juga telah membicarakan dengan Kadis Perhubungan lengkap dengan ahlinya, dan saya buat peta sumber ekonomi berbasis kelautan yang ada di pesisir Bali. Sehinga bisa kita kembangkan dan berdayakan untuk centra perekonomian masyarakat berbasis kelautan,” paparnya.

Selanjutnya,Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali, I Made Sudarsana melaporkan bahwa di Kabupaten Karangasem ini memiliki 229 Kelompok Nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan jumlah anggota sebanyak 7.693 orang.Terdapat 43 Kelompok Pembudidaya Ikan dengan anggota 566 orang, yang dilengkapi dengan 5 Kelompok Masyarakat Pengawas dengan anggota 506 orang.

Baca Juga:  Seniman di Desa Delod Peken Tabanan Hasilkan Cuan dari Lukisan Bakar

“Untuk menciptakan pendapatan baru masyarakat pesisir di Pantai Amed khususnya, maka dalam kesempatan ini kami juga akan menyerahkan bantuan benih abalon sebanyak 2.500 benih, yang secara simbolis hari ini diserahkan sebanyak 200 benih,” ujar Kadis Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali.

Kondisi Pantai Amed sejak ditanamnya terumbu karang buatan yang kemudian di kombinasikan dengan transplantasi terumbu karang, ternyata mampu menghasilkan ikan yang melimpah dan terumbu karang di Pantai Amed ini berkembang sangat bagus.