Era 4.0 Bupati Suwirta Dorong Seluruh Koperasi di Klungkung Berevolusi Total

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menghadiri acara pelaksanaan evaluasi kegiatan bidang kelembagaan dan usaha koperasi triwulan I dan II serta sosialisasi pajak dari Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan Gianyar, bertempat di ruang rapat Praja Mandala, Selasa (27/8). Acara yang digagas oleh Bupati Suwirta dan difasilitasi oleh Dinas Koperasi dan Dekopinda Klungkung ini digelar untuk mengetahui kondisi perkoperasian di Klungkung serta meningkatkan kesadaran para pelaku koperasi membayar pajak.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Koperasi UMKM, ketua Dekopinda Klungkung Drs. Ngakan Made Natha, Kepala Seksi Ektensifikasi dan Penyuluhan Kantor Pajak Gianyar Hendro Teguh Wibowo serta puluhan peserta yang berasal dari pengurus koperasi di Klungkung.

Dalam amanatnya Bupati Suwirta mengatakan bahwa kondisi saat ini angka liquiditas sudah hampir mencapai 40% sehingga koperasi sulit untuk menyalurkan dananya. Atas kondisi ini maka koperasi akan sulit untuk meningkatkan SHU, meningkatkan kesejahteraan pegawai dan memenuhi kewajiban kepada anggotanya. Padahal disisi lain Koperasi diharuskan memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak.

Menurut Bupati yang telah berkecimpung didunia koperasi selama 27 tahun ini, dengan situasi seperti ini, maka koperasi harus peka akan kebutuhan masyarakat. Koperasi harus berinovasi seiring dengan perkembangan jaman. Dirinya tidak bisa hanya melindungi koperasi namun harus menaungi semua lembaga ekonomi yang dibentuk pemerintah pusat.

Untuk itu Bupati Suwirta mengajak seluruh pelaku Koperasi di Klungkung untuk melakukan reformasi total. Di era 4.0 ini, Koperasi supaya bergerak dengan dukungan teknologi informasi namun tetap dengan memegang teguh tujuh prinsip dasar koperasi. Kekuatan lain Koperasi juga terletak dalam pembagian SHU. SHU harus dibagi secara proporsional sehingga akan direspon positif oleh anggota. Namun jika dana SHU tidak dibagikansecara proporsional maka hal bisa disebut korupsi.

Koperasi juga didorong tidak ngeyel, dimana sedikit sedikit minta bantuan pemerintah. Jika koperasi kuat, koperasi akan mampu menekan inflasi dan deflasi. Koperasi juga didorong harus jujur membuat laporan keuangan tanpa ada manipulasi. Bupati Suwirta mengingatkan pajak bukanlah beban namun kewajiban.” Asalkan semua pajak transaksi benar benar dikumpulkan untuk dibayarkan maka tidak ada yang perlu dirisaukan, bayarkan pajak yang telah terkumpul maka semua urusan akan selesai,” pungkasnya.

Koperasi juga harus berani masuk ke sektor sektor riil yang lebih mudah untuk berkompetisi. Bupati Suwirta mendorong Koperasi di Klungkung untuk bersatu membuat sebuah wadah, sehingga bisa ikut tender proyek pemerintah. “Jangan hanya mengelola koperasi dalam zona nyaman namun harus berinovasi dan berani ikut berkompetisi. Dalam kondisi seperti ini, pengurus Koperasi harus bergerak cepat inovatif dan mengikuti perkembangan teknologi sehingga akan menguasai persaingan.” Ujar bupati Asal nusa Ceningan.