Disos Sebut, Belum Ada Laporan Kekerasan Anak di Tabanan

TABANAN – Pantaubali.com -Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disos PPA) Tabanan Selama ini belum pernah menerima adanya laporan kekerasan pada anak masuk pada laporan di Dinas Sosial, yang ada lebih banyak laporan kasus kekerasan seksual pada anak yang sudah diproses secara hukum. Di 2021,dari bulan Januari sampai dengan Agustus, setidaknya ada 3 (tiga) kasus kekerasan seksual pada anak,itu disampaikan,Kepala Dinas Sosial PPA Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan.

“Angka tersebut telah mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020 di angka 6 (enam) kasus.Atas laporan kekerasan seksual pada anak ini, tentu kita damping lewat Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) dan P2A kita,” jelasnya.

Sampai saat ini khususnya di wilayah kabupaten Tabanan memang tidak pernah ada laporan kasus kekerasan pada anak. Dalam artian, meski memang ada kemungkinan terjadi di lapangan, namun sampai dengan tahap melaporkan ke instansi terkait belum pernah ada. Yang ada dan justru menjadi catatan pelaporan selama ini yakni kekerasan seksual pada anak,

Baca Juga:  Libur Lebaran, DTW Tanah Lot dan Ulun Danu Beratan Diserbu Wisatawan Domestik

“Kami ingin mendapat masukan dari berbagai stakeholder untuk dijadikan formulasi disos nantinya, karena masalah kekerasan pada anak selama pandemi bisa saja terjadi namun tidak pernah dimunculkan atau di laporkan, seperti dampak dari ekonomi, orang tua tidak punya uang anak minta ini itu jadi emosi, termasuk saat membantu anak membuat tugas sekolah karena kesal anak tidak paham, orang tua emosi ke anak, ini yang menjadi perhatian semua pihak, jangan sampai dampaknya nanti negatif pada pertumbuhan karakter anak,” paparnya.

Meskipun demikian, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disos PPA) Tabanan menggelar rapat koordinasi dan sinkronisasi lintas sektor tentang pencegahan kekerasan terhadap anak.Hal tersebut dilakukan dalam upaya mencoba mencari formulasi untuk bisa mengatasi persoalan kekerasan khususnya pada anak.

Baca Juga:  Warung di Kerambitan Dibobol Maling Saat Ditinggal Mudik, 25 Tabung Gas 3 Kg Raib

“Karena tak dipungkiri, dimasa pandemi saat ini, kemungkinan terjadinya kekerasan pada anak bisa saja terjadi,” pungkas Gunawan.