Bupati Suwirta Matangkan Pendirian Pusat Latihan dan Pemberdayaan

KLUNGKUNG – Pantaubali.com – Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta memastikan pendirian Pusat Latihan Kerja dan Pemberdayaan (PLKP) Kabupaten Klungkung akan direalisasikan tahun depan. Selain sebagai pusat latihan dan pemberdayaan, lembaga ini juga sekaligus menjadi tempat produksi dan produk yang dihasilkan akan langsung dicarikan pasar jual. Hal itu disampaikan Bupati Suwirta saat mematangkan rencana pendirian PLKP di lahan TK Hindu Dharma Widya di Banjar Siku Desa Kamasan, Klungkung, Senin (9/9/2019).

Menurut Bupati Suwirta, Pusat Latihan Kerja dan Pemberdayaan ini nantinya akan difokuskan untuk melatih para lansia dan penyandang disabilitas produktif. Tidak menutup kemungkinan juga dibuka apabila ada masyarakat yang berminat ikut dalam latihan kerja dan pemberdayaan ini. Untuk proses awal, Bupati Suwirta menugaskan Kepala Dinas PU Klungkung, A.A Gede Lesmana tahun 2019 ini membuat perencanaan menyeluruh dan mengecek terlebih dahulu apakah bangunan bekas SDN 3 Kamasan ini masih bisa dimanfaatkan atau harus direnovasi agar tahun 2020 nanti sudah bisa berjalan. Sementara untuk assetnya, Bupati Suwirta menugaskan Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Klungkung, I Gede Kusumajaya untuk mengurusnya termasuk bekas mes guru yang berada didepan TK Hindu Dharma Widya yang rencananya akan digunakan untuk gedung kantor. “Nantinya Pusat Latihan dan Pemberdayaan ini langsung tempat produksi,” ujar Bupati Suwirta.

Selein melengkapi fasilitas penunjang, PLKP ini juga akan dilengkapi ruang perawatan bagi peserta pelatihan. Karena sebagian peserta nantinya adalah para lansia dan penyandang disabilitas produktif.

Sementara itu, TK Hindu Dharma Widya Kamasan yang saat ini menampung sekitar 50an siswa akan diregrouping (penggabungan) bersama TK Kamasan. Sekolah ini rencananya akan dibangun di lahan bekas SDN 4 Kamasan seluas kurang lebih 23 are. Kepada jajaran Dinas Pendidikan, Bupati menugaskan agar segera menegerikan TK Kamasan, sehingga TK. Hindu Dharma Widya segera bisa diregrouping. “Setelah siap disana baru regrouping. Kalau jadi satu bisa lebih optimal,” pungkasnya.