Hilang Dua Hari, Nenek 74 Tahun Ditemukan Tewas di Kebun Pisang

Nenek ditemukan meninggal dunia di sebuah kebun pisang di Banjar Abiantuwung Kelod, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Nenek ditemukan meninggal dunia di sebuah kebun pisang di Banjar Abiantuwung Kelod, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.

PANTAUBALI.COM, TABANAN – Seorang nenek ditemukan meninggal dunia di sebuah kebun pisang di Banjar Abiantuwung Kelod, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Senin (9/9/2024) pagi.

Korban bernama Ni Nyoman Suwetri, 74 tahun, yang merupakan warga sekitar. Ia ditemukan oleh saksi I Gusti Nyoman Merta, seorang petani setempat, dalam kondisi tertidur telungkup di kebun pisang milik warga.

Kapolsek Kediri Kompol I Nyoman Sukadana mengatakan, sebelum ditemukan meninggalal dunia, saudara korban, mengungkapkan pada 7 September 2024, korban sempat mengeluhkan pusing namun tetap pergi dari rumah tanpa tujuan yang jelas.

Baca Juga:  Cagub Koster-Giri dan Cabup Sanjaya-Dirga Janji Bangun Rumah Sakit Pratama di 10 Kecamatan Tabanan

Hingga keesokan harinya, keluarga tidak melihat korban kembali ke rumah dan mendapat mendapat informasi bahwa korban ditemukan meninggal di kebun pisang.

“Korban ditemukan meninggal dunia oleh pemilik kebun yang bernama I Gusti Nyoman Merta sekitar pukul 10.00 WITA. Saat itu, saksi hendak pergi membersihkan kebun miliknya,” jelasnya.

Kejadian itu lantas dilaporkan ke pihak berwajib. Tim kepolisian yang tiba di lokasi melakukan olah TKP dan menemukan korban dalam posisi telungkup dengan kedua kaki ditekuk.

Pemeriksaan petugas medis mengidentifikasi adanya luka lecet di paha kanan dan lutut kiri, serta keluarnya kotoran dari anus korban.

Baca Juga:  Istirahat Kampanye, Sengap Pilih Jalan Santai hingga Bagi-Bagi Sayuran di Kerambitan bersama Relawan Semut

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dan diperkirakan kematian sudah berlangsung lebih dari 12 jam,” ungkap Sukadana.

Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima kematian korban sebagai musibah atau akibat sakit. (ana)