Tampil Memukau di PKB ke-46, Sanggar Seni Jayengrat Sukses Jadi Duta Kabupaten Badung

PANTAUBALI.COM, DENPASAR – Kembali menunjukkan keunggulannya dalam seni pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-46, Sanggar Seni Jayengrat duta Kabupaten Badung bawakan empat materi seni yang berlangsung di Kalangan Angsoka, Art Center Denpasar, Jumat (5/7/2024).

Membuka dengan penampilan Tabuh Semara Pegulingan yang berjudul Sekar Taman, Karya baru ini merupakan perpaduan nuansa pelegongan, bebarongan, serta Semara Pegulingan Saih Pitu.

Garapan ini berhasil menampilkan harmoni tanpa meninggalkan identitas dari masing-masing Semara Pegulingan itu sendiri, baik saih lima maupun saih pitu.

Baca Juga:  Pemkab Tabanan Rapat Penertiban Pembangunan dan Penanganan Kemacetan di DTW Jatiluwih

Selanjutnya, Materi kedua adalah Tari Legong Klasik Lasem, yang mengisahkan cerita Panji tentang cinta Prabu Lasem yang ditolak oleh Diah Rangkesari, berujung pada peperangan.

Adegan menarik lainnya adalah ketika Prabu Lasem terjatuh dari kudanya dan diserang burung gagak, yang menandakan kekalahan baginya.

Lalu, tabuh Kreasi Semara Pegulingan Janardana menjadi materi selanjutnya. Karya ini terinspirasi oleh Awatara Wisnu yang memancarkan kebijaksanaan, kecerdasan, dan keceriaan.

Penampilan terakhir adalah Tari Legong Kreasi Sang Jaratkaru. Yang mengambil kisah tentang Brahmana Jaratkaru yang mengorbankan sumpahnya demi melancarkan leluhurnya mencapai surga dihadirkan dengan penuh emosi.

Baca Juga:  Menghilang Empat Hari, Kakek 84 Tahun Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai Ayung

Ketua Sanggar Seni Jayengrat I Made Mindrawan menyatakan, telah mempersiapkan pentas ini dimulai sejak Februari, dengan penuh percaya diri.

“Semoga infrastruktur PKB tahun depan seperti area parkir, dapat diakomodir lebih baik sehingga para penggarap bisa tampil dengan lebih nyaman,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I Gde Eka Sudarwitha, mewakili Pemerintah Kabupaten Badung menyatakan, apresiasinya dan ungkapan kebanggaannya atas penampilan ini

Baca Juga:  Pasutri Colong Iphone Milik WNA di Toko Sepatu

“Penampilan ini berhasil menjadi seni tabuh klasik dan tradisi yang dikolaborasikan dengan Tabuh Kreasi kekinian. Ritme yang menarik menghasilkan satu garapan kreasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat dan pecinta seni,” ujarnya.

Ia berharap kesenian, terutama Tabuh Semara Pegulingan dan Tari Legong, semakin diterima di tengah masyarakat sebagai bagian dari seni tradisi di Bali, khususnya di Kabupaten Badung. (jas)