Kunjungan Wisatawan ke DTW Jatiluwih Belum Kembali Normal

Pamandangan sawah terasering di DTW Jatiluwih, Kabupaten Tabanan.
Pamandangan sawah terasering di DTW Jatiluwih, Kabupaten Tabanan.

PANTAUBALI.COM, Tabanan – Dibukanya kembali pintu penerbangan internasional di Bali dan gelaran KTT G20 belum berpengaruh siginifikan terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih.

Kunjungan wisatawan ke objek wisata menyuguhkan panorama sawah berundak atau terasering yang terletak di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, itu belum kembali normal.

“Jika saya bandingkan kunjungan 2019 dengan 2022 baru mencapai 50 persen,” kata Asisten Manajer II Badan Pengelola DTW Jatiluwih, I Gede Made Alit Toya Winaya, Jumat (10/2/2023).

Baca Juga:  Golkar Tabanan Sudah Siapkan 5 Calon untuk Pilkada 2024

Menurutnya, kunjungan wisatawan di DTW Jatiluwih mengikuti perkembangan pariwisata di Bali.

Berdasarkan data kunjungan pada 2019 mencapai 314.443 orang. Sedangkan pada 2022 hanya 182.941 orang didominasi wisatawan asing.

Alit mengungkapkan, keterbatasan infrastruktur terutama akses jalan untuk bus besar menuju Jatiluwih yang belum memadai menjadi salah satu faktor belum normalnya kunjungan wisatawan terutama lokal.

Ia memperkirakan kunjungan mulai meningkat pada awal April 2023 dan puncaknya Agustus.

Baca Juga:  PDIP Tabanan Usulkan Koster-Ace dan Koster-Giri dalam Pilgub Bali 2024

“Biasanya kunjungan mulai meningkat awal April sampai pertengahan Agustus terutama tamu dari Eropa seperti Prancis, Belanda dan Rusia,” ucapnya. (ana)