Geliatkan Pertanian, Sistem Perlu Dialihkan ke Digital Farming

BULELENG – Pantaubali.com – Selain sektor Pariwisata sektor pertanian disebut masih pontensial dikembangkan di Bali hal tersebut disampaikan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Rizky Ernadi Wimanda belum lama di Buleleng.Akan tetapi, menurut Dirinya sistem pengolahan lahan perlu dialihkan dari sistem pertanian tradisional ke sistem Digital Farming atau menuju ke Smart Digital.

Hal tersebut penting dilakukan agar dalam pengolahan lahan lebih efektif, efisien, biaya rendah serta akan mampu menghasilkan hasil lebih maksimal lagi. Dirinya mencontohkan di Kabupaten Buleleng misalnya, ada salah satu petani muda telah mulai menerapkan Digital Farming dalam pengolahan lahan pertaniannya.

Dengan luas lahan 10 are, dirinya telah mampu menanam penuh areal pertanian miliknya dengan menerapkan salah satu sistem penyiraman sprinkler yang telah mampu dikendalikan dari jarak jauh melalui aplikasi.

“Dengan sistem teknologi pertanian tersebut setidaknya akan mampu mempermudah dalam pengolahan lahan dan tidak harus datang ke lahan pertanian atau dapat dikontrol dengan jarak jauh melalui aplikasi tersebut. Jadi, lebih efektif, efesien, biaya rendah serta akan mampu meningkatkan hasil panen lebih banyak lagi,” bebernya.

Jika dilihat daerah di Bali masih banyak memiliki lahan-lahan kosong belum dimanfaatkan dengan baik. Pemerintah daerah dalam kaitan dengan hal tersebut harus lebih fokus serta mampu memperbanyak anggaran ke sektor pertanian.

“Jika dilihat selama ini sebagian anggaran di sektor pertanian porsinya lebih rendah dibandingkan dengan angaran ke sektor-sektor lainnya,” tutupnya.